Peran anak dalam keluarga mempunyai aturan khusus. Seperti
halnya orang tua yang mempunyai peran mendidik anak secara baik, peran anak
adalah mematuhi aturan yang diberikan oleh orang tuanya. Dalam Islam, ada
adab-adab anak terhadap orang tua.
Berikut peran anak dalam keluarga.
1. Tidak Berkata “Ah” ketika Disuruh
Begitu pentingnya perintah untuk berbakti kepada orang tua,
seorang anak bahkan tidak diperbolehkan untuk berkata “Ah” tatkala salah satu
atau kedua orang tuanya meminta atau memerintahkan sesuatu. Jika perkataan “Ah”
saja termasuk dosa kepada orang tua kita, bagaimana dengan membentak, memukul,
atau hal lain yang lebih kejam dari itu? Tentu dosanya akan jauh lebih besar
lagi, bukan? Selain itu, Allah pun memerintahkan kita agar senantiasa bersikap
lemah lembut kepada orang tua kita dan selalu mendoakan keduanya.
“Dan, Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Q.S. Al Isra: 23)
2. Taat kepada Keduanya selama Tidak Menyimpang
Anak yang saleh adalah anak yang berbakti terhadap orang
tuanya. Peran anak dalam keluarga yang kedua adalah mengikuti perintah orang
tua kita, selama aturan yang diberlakukan tidak menyimpang dari aturan Allah,
tidak menyakiti perasaannya, berkata secara baik, apalagi hingga membuat mereka
menangis.
“Dan, jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan
Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, janganlah kamu mengikuti
keduanya ….” (Q.S. Lukman: 15)
3. Merawat dengan Ikhlas ketika Keduanya Tua Renta
Ketika orang tua sudah renta, anak berperan untuk merawatnya
dengan ikhlas.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa kasih ibu sepanjang masa,
kasih anak sepanjang jalan. Artinya, seorang ibu sampai kapan pun akan sayang
dan tidak pernah mengeluh capai untuk mengurus anaknya. Namun, seorang anak
bisa lelah untuk mengurus orang tuanya.
Justru, ketika orang tua kita sudah tua renta,
sakit-sakitan, peran kita sebagai anak harus merawatnya dengan ikhlas. Jangan
langsung dilemparkan ke panti jompo. Kasihan orang tua kita. Mereka sudah
berjuang membesarkan kita, saatnya kita membalas kebaikan yang telah mereka
curahkan. Insya Allah pahala akan mengalir dalam diri kita.
4. Berusaha untuk Menjadi Anak yang Saleh dan Salihah
Hal yang bisa menyelamatkan orang tua kita ketika sudah
tiada hanyalah 3 amalan, yaitu ilmu yang bermanfaat, amal jariah, dan anak yang
saleh dan salihah. Untuk menjadi anak yang saleh dan salihah, tentu kita harus
selalu taat terhadap perintah Allah. Salat 5 waktu, berbakti kepada kedua orang
tua, dan selalu menerapkan syariat/aturan Islam di dalam kehidupan sehari-hari
kita. Oleh karena itu, menjadi anak yang saleh/salihah adalah salah satu peran
anak dalam keluarga.
5. Tidak Menyaut saat Orang Tua Marah
Dalam keluarga, pastilah orang tua pernah marah kepada anak.
Jangankan bapak atau ibu biasa yang bisa marah, ustadz terkenal seperti ustadz
maulana , ustadz solmed dll, mereka juga
pernah marah pasti, Mereka marah tentu ada sebabnya, entah anaknya berbuat
nakal atau membantah saat diarahkan. Marahnya orang tua adalah bentuk kasih
sayang mereka terhadap kita. Kita sebagai anak tidak perlu menyaut dengan
kata-kata jika orang tua sedang memarahi. Dengarkan hal yang mereka sampaikan,
lalu instropeksilah diri kita. Mengapa orang tua bisa sampai marah? Sering
membuat marah orang tua akan mengakibatkan mereka kurang percaya terhadap kita.
Efeknya, jika ada sesuatu atau kita hendak izin pergi, seringkali tidak
dibolehkan karena sikap kita yang kurang baik terhadap mereka. Jadi, jika sudah
tahu peran anak dalam keluarga ini, sebaiknya kita diam saja ketika orang tua
sedang marah, lalu jangan ulangi perbuatan buruk lagi. Begitulah seharusnya
peran anak dalam keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar