Putu Sucining Alit Mandala lahir di Singaraja, 30 November
1971. Lulusan D3 Kimia ini tidak melanjutkan karir di bidang pendidikan seperti
yang dahulu ditekuninya. Ia memilih berkiprah sebagai wiraswasta, bidang usaha
yang tak penah dibayangkannya dahulu. Ada alasan kuat yang membuatnya banting
stir dari gelar pendidikan yang telah diterimanya. Bermodalkan tekad dan pantang menyerah, Putu
Suci merintis usaha Kursus Menjahit SURIA yang mengantarkannya pada kehidupannya
yang lebih mapan.
Bagaimana awalnya Anda terjun ke bidang wirausaha?
Sebenarnya, saya tidak pernah menyangka akan menggeluti
bidang ini. Sebagaimana tamatan pendidikan lainnya, tentunya saya memiliki
bayangan akan bekerja di bidang pendidikan juga. Akan tetapi, nasib berkata
lain, setelah beberapa kali melamar kerja sebagai guru di beberapa sekolah,
ternyata saya belum juga diberikan kesempatan. Perlu lebih dari selembar surat
ijazah yang mampu membuat bayangan saya terwujud. Saya tak mau menyerah saat
itu. Saya pikir, saya harus punya keterampilan khusus untuk membantu kehidupan
saya dan keluarga. Karena itulah saya kemudian terjun dalam bidang jahit
menjahit.
Mengapa anda memilih usaha kursus menjahit? Bukan kah masih banyak usaha-usaha lain yang lebih menjanjikan?
Kursus menjahit hanya sebagai pengisi waktu senggang untuk
saya. Pada intinya, saya tidak mau putus asa.
Saya percaya, pasti ada cara yang dapat saya lakukan. Saya sama sekali
tidak pernah tahu menahu dasar-dasar menjahit. Tapi bagi saya, asalkan ada
kemauan, ada usaha, pasti akan ada jalan untuk saya. Saat itulah saya mulai
mencoba mengikuti kursus menjahit. Saya memulainya dari dasar sekali, dari nol
malahan. Ternyata saya memiliki minat dan bakat yang cukup besar di bidang ini.
Kemudian timbullah niat saya untuk mendirikan sendiri tempat kursus menjahit
hingga akhirnya dapat berkembang seperti sekarang ini. Orang yang telah selesai
kursus juga dapat membuka jasapembuatan kaos atau apapun yang dapat di lakukan.
Kapan tepatnya Anda mendirikan Kursus Menjahit SURIA?
Kira-kira saya mulai merintis usaha ini sejak sepuluh tahun
yang lalu. Beberapa tahun sebelumnya, saya mengikuti kursus menjahit yang
letaknya tepat di pusat kota. Setelah tamat dari kursus tersebut, saya diminta
untuk menjadi salah seorang pengajar di sana. Dari sanalah saya belajar seluk
beluk membuka usaha kursus menjahit. Saya juga mulai mengamati model-model dan
jenis-jenis pakaian di majalah dan televisi. Saya ingin mengembangkan kemampuan
saya di bidang ini. Setelah empat tahun mengajar, saya mulai memiliki keberanian
untuk memulai usaha saya sendiri. Berkat dukungan keluarga dan orang-orang
terdekat saya, saya bisa mendirikan Kursus Menjahit SURIA. Selain menerima
kursus, di sini juga menerima pesanan jahit pakaian. Karena, jujur saja, saya
ingin terus mengembangkan kemampuan dan keterampilan saya di bidang jahit
menjahit.
Apa motivasi Anda mendirikan kursus menjahit ini?
Saya ingat bagaimana pengalaman saya sendiri sebagai tamatan
yang berijazah, tapi tanpa pekerjaan dan keterampilan sama sekali. Hal itulah
yang menjadi motivasi dasar bagi saya untuk membangun usaha ini. Saya juga
tidak nyaman melihat remaja-remaja sekarang yang hanya bisa berpangku tangan
tanpa terlebih dahulu mencoba usaha lain. Saya ingin, siswa-siswa saya memiliki
keterampilan sendiri, khususnya di bidang menjahit, sehingga mereka mampu
membiayai dirinya sendiri serta dapat membantu perekonomian keluarga.
Setelah menyelesaikan kursus, apa para siswa dapat langsung terjun ke dunia kerja?
Tentu bisa. Kursus ini telah bekerja sama dengan Departemen
Tenaga Kerja. Apabila dibutuhkan tenaga kerja, mereka akan langsung menghubungi
tempat kursus ini untuk merekrut beberapa orang siswa. Selain itu,Kursus
Menjahit SURIA juga telah memiliki izin dari Depdikbud. Sehingga sistem
pengajaran di sini telah disesuaikan dengan GBPP yang setiap bulannya akan
dilaporkan ke Depdikbud pusat. Dengan begitu, lulusan kursus menjahit ini telah
mendapat jaminan memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar.
Apa saja kendala-kendala yang Anda hadapi dalam merintis usaha kursus ini?
Sejauh ini, kendala yang paling berat adalah faktor motivasi
dari siswa. Karena itu, saya selalu menekankan pada siswa agar memotivasi
dirinya sendiri. Perlu ada kemauan kuat dari dalam diri mereka untuk mewujudkan
target mereka masing-masing.
Apa saran-saran Anda, ?
Jangan pernah berhenti mencoba karena satu masalah. Kita
harus terus berusaha dan berkreasi. Walaupun sudah memiliki pendidikan yang
tinggi, kita harus bisa memotivasi diri kita mengembangkan apapun yang kita
sukai. Jangan pernah putus asa! Walaupun kita sudah mendapatkan gelar sarjana
tapi tetap saja tidak mendapat pekerjaan, jangan sampai hal itu membuat kita
menyerah! Kita bisa membangun usaha kita sendiri. Dari usaha yang kecil, kita
dapat merintisnya hingga dapat berkembang lebih besar dan dapat membantu
perekonomian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar